Matano merupakan akar kebudayaan yang telah berintegrasi dalam wilayah kesadaran masyarakat pendukungnya, disadari atau tidak bahwa keagungan dan kearifan sejarah dan kebudayaan di Matano telah menjadi kekuatan tersendiri dalam menyerap dan mentransformasikan berbagai anasir kebudayaan dari luar yang kemudian berintegrasi dalam sebuah harmonisasi kebudayaan. Meski demikian, kekuatan tersebut dewasa ini telah mengalami reduksi struktural. Bahkan secara horizontal, kebudayaan di Matano terus mengalami alienisasi sejak Indonesia berada di era transisi revolusi, kondisi ini semakin diperparah oleh adanya kecenderungan terjadinya proses politisasi sejarah dan kebudayaan, hal ini tentunya juga akan menjadikan sejarah dan kebudayaan di Matano mengalami keterasingan dan kemunduran. Namun demikian, kebudayaan Luwu yang kita kenal sekarang telah memiliki sejarah yang sangat panjang bahkan sejak dahulu kala telah menampakkan kesejajaran kronologis atau kemitraan vertikal dengan kebudayaan di Matano.
Kamis, 24 Juli 2008
Matano yang terlupakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel di atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar